Minggu, 29 Januari 2012

"SEBASTIAN" (writer: Surya SN)

 "SEBASTIAN"

Could you singing your cry anymore?
Would you killing your parent who hurts in last?
Should you present your sadism-side in your own?

Duniamu dunia tawa, cinta dan kasih.
Duniaku dunia tangis, siksa dan dendam.

Kelak masa depanmu adalah bintang kejora.
Kelak masa depanku adalah ratapan dendam.

Sebastian, hanya seorang bocah yang tahu saat malam lebam dan nyeri menyelimuti tubuhnya.

Sebastian, hanya seorang anak perfeksionis yang hanya bercumbu dengan tendangan dan cambukan ayahnya.

He is just a poor boy, never know how large the worlds. Hurts is the soundtracks of day.

Apa salah dia bodoh?
Apa salah dia dungu?
Apa salah dia gagu?
Apa salah dia ?

Sebastian, just a little boy
Sebastian, just a little hope

Jawablah wahai dunia yang hina, jawablah wahai dunia para orang suci.

Masihkah kalian memaksa kami untuk percaya terhadap tuhan - tuhanmu?

Everywhere you have laughter, but the otherside he has a long time crying.

Sekarang banggakah kau wahai dunia para mahluk bermuka dua?

Lets join the happiness, when he asked you the worst.

Menari - nari diatas jasad busuk seperti di lantai dansa.

Dan dia menatap langit dan tertawa menggelegar.

Hey! World you can looking how much the blood in my hands.

Ternyata bertahun siksamu, hanya sebatas ini aku mengakhirinya.

Haha, you can smeels my father dead body. Dont you know this easy, very easy.

Mudah, amat mudah hanya memotong lehernya dan semua tawaku seketika lahir.

Sebastian, just a sons of perfections.
Sebastian, hanya seorang bocah yang menantang rasa sakitnya.

So,
Could you singing your cry anymore?
Would you killing your parent who hurts in last?
Should you present your sadism-side in your own?

Sebastian, he is just a poor boy who never know about real life.

Because life just hurts, sad and crying for him.

Sebastian, bocah yang menantang kehidupan dengan kematian yang dia ciptakan.

Sebastian, yang menari - nari diatas jasad busuk dan tertawa saat darah menjadi pelipur laranya.

Dia ada, dan dia selalu menangis saat kau tertawa.

Dan dia tertawa saat kau menangisi batu nisanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar